Entah kenapa, belakangan ini sedang sibuk menjadi orang yang dengki. Banyak ketakutan-ketakutan dalam diri yang saya pikirkan. Misalnya, “Kalau dia bisa punya ini dan saya gak, terus gimana?”-“Kalau dia bisa ke Korea, terus saya gak, gimana?”-“kalau dia lebih pinter dari saya, gimana?” atau yah sejenisnya. Intinya sedang Kufur Nikmat kali yah…! Padahal, saya pastikan saya dalam keadaan dan kondisi yang sangat cukup.

Tapi balik lagi, namanya juga penyakit hati. *buru-buru istigfar*.

Lalu kemarin waktu saya mengaji [Yes… Akhirnya setelah sekian lama bolos ngaji], Ustadz Hanan mengatakan bahwa seharusnya manusia memang menganggap bahwa dunia itu biasa saja atau bukan sesuatu yg menakjubkan. Itu bukan bentuk tidak bersyukur sih, tapi win-win solution buat orang seperti saya kayaknya. Orang yang mudah sekali sombong dan sebaliknya mudah sekali dengki.

Katanya, ketika manusia ini menganggap dunia sebagai sesuatu yang menakjubkan, maka tak jarang kita akan sombong ketika mendapatkannya. Lalu, ketika kita tidak mendapatkannya dan melihat orang lain mendapatkan atau menggenggam dunia yang menakjubkan itu, maka kita akan dengki dengan orang lain tersebut. Terbikti sih emang… Ahahahhaha.

Siang inipun kepikiran busuk lagi, ahahahahaha. Sial. Manusia ko gak bersyukur…. *marahin diri sendiri*. Intinya ketakutan-ketakutan yang egois sih…! Lalu ingat kata Ustadz Hanan, dunia gak ada apa-apanya gini? Apa yang mau didengkiin?

*brb Sholat Dzuhur* *kayaknya mabok msg*.